Etika sering kali kita kaitkan dengan moral yang dimiliki seseorang, bagaimana seharusnya ia berperilaku dalam lingkungannya. Tapi apakah benar begitu? Lalu apa bedanya dengan Etiket? Banyak hal-hal sederhana yang seringkali kita lewatkan dan tidak kita sadari namun ternyata hal tersebut didasari oleh Etika dan Etiket.
Pernah kah Anda bertemu dengan seorang teman lama di sebuah pusat perbelanjaan, lalu dengan sengaja Anda membuang kontak mata alias pura-pura gak kenal? Atau saat anda bertemu dengan klien bisnis di sebuah kafe, Anda langsung menjulurkan tangan, bersalaman, lalu tanpa basa-basi langsung membahas bisnis?
Etika atau Etiket?
Hal-hal sepele seperti membuat kontak mata, atau bahkan tersenyum, nyatanya merupakan hal penting yang sering kali kita abaikan. Padahal, secara tidak langsung hal sepele seperti tersenyum dan menyapa mungkin dapat mempengaruhi keputusan yang diambil oleh klien bisnis Anda.
Orang dengan Etika dan Etiket yang baik cenderung akan lebih disukai orang-orang disekitarnya. Dengan berperilaku sesuai Etika dan Etiket yang baik, orang lain akan lebih mudah menerima Anda. Namun, sebenarnya apa sih bedanya Etika dan Etiket?
Pada dasarnya, Etika merupakan falsafah moral dan merupakan cara hidup yang benar, dilihat dari sudut budaya, susila, dan agama yang bersifat absolut. Dengan kata lain, norma dan nilai yang ada di dalam diri Anda. Etika bersifat mutlak dan berasal dari hati nurani. Orang dengan Etika yang baik akan selalu memiliki niat yang baik dalam berperilaku.
Etiket merupakan tata cara pergaulan yang baik antar sesama manusia dan bersifat relatif. Etiket adalah cara Anda berhubungan dengan orang disekitar Anda. Berbeda dengan etika yang berasal dari dalam diri orang tersebut, etiket adalah bagaimana cara kita bersikap sopan dihadapan orang, bagaimana cara kita menjaga perilaku terhadap orang disekitar kita.
Yang Membedakan Etika dan Etiket
Simak skenario berikut:
Setiap hari, Bobby bekerja keras selama 9 jam di kantor setiap harinya. Terkadang ia harus lembur hingga larut malam agar tugas bisa terselesaikan. Namun sembari bekerja, Bobby selalu memasang wajah cemberut. Selalu bersikap galak pada teman kantor hingga ia dijauhi dan tidak memiliki teman.
Dalam situasi tersebut Anda menunjukkan kebencian dengan bersikap galak yang mengindikasikan nilai etiket yang tidak baik. Mengapa etiket? Karena hal tersebut berkaitan dengan hubungan antar manusia (dalam hal ini teman kantor).
Mari simak skenario lain:
John dan Rudy adalah teman baik. Mereka sering bermain video game bersama-sama, namun Rudy seringkali kesal dan memaki maki John bila kalah saat bermain bersama John. Meski demikian, John tetap bersabar dan memaklumi kalau Rudy hanya terbawa suasana.
Dalam contoh tersebut, John menunjukkan sifat sabar yang mencerminkan Etika yang baik dalam berperilaku. Mengapa demikian? Etika ditimbulkan dari dalam diri masing-masing individu, dalam hal ini, John yang selalu bersabar meski sering dimaki oleh temannya,Rudy.
Sulit kah menerapkan Etika dan Etiket yang baik dalam kehidupan sehari-hari?
Sebetulnya, hal tersebut sangatlah mudah dilakukan. Tunjukan etiket yang baik dengan menyapa dan tersenyum saat Anda bertemu teman Anda. Anda juga dapat menerapkan etika yang baik dengan bersikap jujur, tidak mudah marah (walau pun seringkali sulit!), dan tulus dalam mengerjakan pekerjaan.
Mudah bukan?
Kenapa Etika dan Etiket Penting?
Sebagai makhluk sosial, manusia harus memiliki Etika dan Etiket. Bila kita memiliki Etika dan Etiket yang baik, kita dapat menciptakan suasana yang menyenangkan saat bersosialisasi, menimbulkan rasa saling menghargai, meningkatkan citra pribadi dan lembaga, bahkan mampu meningkatkan efisiensi kerja kita di kantor! Masih banyak sekali manfaat positif dalam menjaga Etika dan Etiket kita, permasalahannya adalah maukah kita merubah diri kita?
(Muhammad Rizqi Ardyputra)